Sebagai manusia yang dilahirkan dengan rasa penasaran yang tinggi. Aku sering kali ingin mencoba hal baru. Dimanapun dan apapun. Pernah suatu hari aku becanda dengan seorang temanku, "Kita pernah naik kereta. Besok harus merasakan naik pesawat ya! Bismillah tahun depan". Awalnya itu hanya sebuah candaan yang dibenakku tidak terlalu aku harap-harapkan.
Kalau kata embahku, "Nek ngomong sing ati-ati. Mbokan di aamiini malaikat (Kalau bicara hati-hati, barangkali di aamiin-kan malaikat)". That's true! Malaikat meng-aamiin-kan dan Allah mengabulkan. Kuasa Allah! MasyaAllah! Ditahun ini, tepat satu tahun setelah candaan itu. 'Tahun depan', benar-benar tahun depan.
Sebenarnya, saat mendapat kesempatan merasakan pengalaman ini. Aku belum teringat akan candaan itu. Baru teringat saat landing di Lampung. Iya, betul. Pengalamanku naik pesawat yaitu dari Jakarta ke Lampung. Masih jarak dekat tentunya. Tapi, namanya pengalaman tetap pengalaman. Dan akan berkesan sampai nanti. (Lebay! Haha)
Aku bukan hanya terkagum akan kesempatan, tapi juga tentang keagungan Allah SWT. Apa yang kita anggap mustahil, jika itu baik untuk kita, Allah pasti kabulkan. So, mulai bicara yang baik-baik ya, bestie! Contohnya, aku ingin punya rumah sendiri di umur 30 tahun, aku ingin keliling dunia sebelum umur 40 tahun. Aamiin. Hihi. Becanda dulu aja, takjub kemudian.
Pengalaman naik pesawat ini didasari karena aku akan melakukan Familiarization Trip ke Lampung. Sedikit mendadak, karena sebetulnya bukan aku yang akan berangkat. Tapi aku menggantikan temanku yang sedang hamil muda. Ella Fitria, namanya. Teruntuk Mbak Ella, big thanks yaa! By the way, Aku ke Lampung bersama Idah Ceris, yang akrab aku sapa Bu Idah. Iya, Ibu. Karena sudah beranak pinak. Ibu dengan dua anak. Doakan segera lahir yang ketiga, ya. Aamiin!
Oiya, karena baru pertama kali, aku sempat searching dulu, dong. "Hal yang harus dipersiapkan sebelum naik pesawat". Sedikit norak ya? Hahaha. Beberapa hal yang aku baca cukup bermanfaat untuk bekalku untuk pengalaman kali ini. Nah, buat kamu yang sedang baca tulisanku ini dan belum atau akan melakukan perjalanan udara bisa dibaca dan dicatat, yaa.
TRAVELING DI SAAT PANDEMI
Melakukan perjalanan udara saat sedang pandemi ini cukup ribet. Karena perlu adanya tes PCR dan sudah pernah melakukan vaksinasi setidaknya 1 kali. Untuk kamu yang sudah melakukan vaksin 2 kali, sudah boleh hanya Antigen saja, lho. Peraturan ini tertuang di Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 22 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri pada Masa Pandemi. Untuk kamu yang berada di wilayah sudah ada fasilitas yang bisa melayani PCR, bersyukurlah kamu. Karena aku harus menempuh waktu kurang lebih 1 jam untuk bisa tes PCR.
Aku melakukan tes PCR di RSUD Setjonegoro, Kabupaten Wonosobo. Dengan membayar biaya Rp 275.000. Pengambilan sample dilakukan pukul 10.00 WIB dan pukul 19.00 WIB hasil sudah bisa diterima serta sudah terverifikasi di aplikasi Pedulilindungi.
Apakah hasil PCR harus dicetak untuk dibawa ke Bandara? Tidak. Kamu hanya perlu meng-install aplikasi Pedulilindungi. Namun, jika hasil PCR belum masuk di aplikasi, kamu bisa scan hasilnya untuk jaga-jaga di Bandara.
FYI, untuk penerbangan menggunakan Lion Air, kamu bisa membeli paket bundling tiket pesawat yang sudah disertai tiket PCR. Dengan syarat harus melakukan tes PCR di klinik yang sudah ditentukan oleh pihak Lion Group. Kamu bisa cek apakah daerahmu ada klinik tersebut di sini.
BAWA BARANG SECUKUPNYA
Mentang-mentang mau pergi berhari-hari terus seluruh isi lemari dibawa. Hahaha. Jangan ya, bestie. Kamu juga harus memperhatikan kapasitas maksimal bagasi yang tertera pada boarding pass. Jangan sampai kamu terlalu banyak membawa barang dan harus membayar charge di Bandara.
Cek lagi barang bawaanmu dan jangan membawa benda tajam, yaa. Walaupun kamu umpetin diujung sekalipun. Pokoknya jangan! Aku sarankan, tidak membawa banyak barang ke cabin supaya kamu tidak kerepotan menyimpan barang-barangmu. Oiya, barang terpenting lainnya yang harus dibawa yaitu KTP. Ini penting banget untuk cek identitasmu saat check in nanti.
Sebelum berangkat menuju Bandara, cross check lagi barang bawaan yang akan dibawa. Supaya tidak ada yang tertinggal, seperti perasaanmu ke doi. Xixixi. Aku sarankan, untuk datang ke Bandara lebih awal, agar tidak tergesa-gesa saat melakukan prosedur-prosedur yang harus kamu lakukan di Bandara.
IKUTI PETUNJUK PETUGAS
Jika kamu merasa kebingungan saat berada di Bandara, kamu bisa tanyakan ke petugas yang ada. Tenang! Petugasnya tidak menyesatkan, kok. Saat ada di Bandara, yang akan kamu lakukan yaitu check in, check in, dan check in. Jadi, ada beberapa kali check in sebelum ke ruang tunggu dan melakukan penerbangan. So, harap bersabar, ya! Kalau sudah sampai di ruang tunggu, kamu sudah bisa duduk tenang menunggu waktunya boarding.
Sembari menunggu kamu bisa sambil mengisi EHAC di aplikasi Pedulilindungi. Supaya perjalananmu terekam di aplikasi. Pastikan data dirimu benar, ya. Biasanya, petugas Bandara juga akan mengecek EHAC-mu. Jadi, daripada diburu-buru petugas, lebih baik diisi terlebih dahulu.
Antre masuk pesawat |
Setelah sudah masuk ke dalam cabin, kamu hanya perlu duduk tenang, berdoa, dan mengikuti arahan dari Pramugari. Jangan lupa mematikan ponsel atau mengganti ke airplane mode. Baca petunjuk yang ada di sekeliling juga, yaa.
Oiyaa. Pengalaman pertamaku ini, aku menggunakan Lion Air dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Radin Inten II. Mungkin beberapa prosedur yang aku jelaskan akan berbeda di Bandara lainnya. Kamu juga bisa cari-cari informasi mengenai Bandara akan kamu kunjungi. Safe flight!
Kamu punya pengalaman melakukan perjalanan udara juga? Share di kolom komentar, yuk!